Nekat Menghabisi teman nongkrongnya sendiri lantaran di ejek gak punya motor

Gambar ilustrasi: flickr



Asep Norpizal warga Bekasi telah menghembuskan nafas terakhirnya akibat tikaman pisau yang bertubi tubi-tubi oleh teman nongkronya sendiri. Motif pembunahan biadab tersebut lantaran korban Asep Norpizal selalu mengejeknya, karena sakit hati pelaku ber inisial AS kemudian menghabisi korban dengan tikaman pisau berikut  kronologinya yang saya copas dari http://m.jpnn.com/news.php?id=477556


Diejek Tak Punya Motor, Pisau Belati Bicara
Minggu, 30 Oktober 2016 , 15:46:00

JAKARTA -AS alias L harus mempertanggung jawabkan   perbuatannya. Dia adalah pembunuhan keji di Babelan, Kabupaten Bekasi lantaran nekat menghabisi nyawa temannya sendiri pada Rabu lalu (26/10).

 Korban aksi keji AS adalah Asep Norpizal yang tak lain adalah teman nongkrong pelaku. Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto mengatakan, pelaku menghabisi Asep karena sakit hati.

”Setiap nongkrong korban selalu mengejek, tidak punya motorlah, apalah,” kata Budi di Polda Metro Jaya, Minggu (30/10).

Pelaku menghabisi nyawa korban di Kampung Cabang Empat, RT 02/RW 01 Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Kronologisnya, pelaku meminta korban mengantarnya membeli makan.

Usai membeli makan, korban disuruh mengantarkan lagi ke salah satu tempat. Di tengah perjalanan, sambung Budi, pelaku minta berhenti dengan maksud untuk buang air kecil. Korban juga ketika itu buang air kecil.

“Selesai buang air kecil, pelaku yang telah menyediakan sebuah pisau langsung menusuk perut dan leher korban hingga meninggal,” bebernya.

Tak hanya itu, pelaku juga membawa kabur sepeda motor korban jenis Honda Vario warna abu-abu. Sedangkan pelat motornya dilepas dan jasad korban ditinggalkan di lokasi.

Warga yang menemukan jasad korban lantas melapor ke polisi. Unit IV Subdit Resmbo Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kompol Teuku Arsya Khadafi lantas memburu pelaku.

“Sehari sesudahnya pada tanggal 27 Oktober, pelaku kita tangkap di Babelan, Bekasi Utara. Dari tangan pelaku juga didapati kunci leter T yang menandakan pelaku juga sindikat curanmor,” katanya.
Atas perbuatannya, pelaku dibidik dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, juncto Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, juncto Pasal 365 KUHP tentang pencurian dan kekerasan. “Ancamannya hukumannya adalah pidana mati,” tukas dia.(elf/JPG)

Gadis cilik ini trampil menggunakan pisau,membuat pria dewasa geleng-geleng

seorang bocah perempuan yang seharusnya menikmati masa kanak2nya dengan bermain boneka layaknya anak2 perempuan pada umumnya justru akrab dengan pisau tajam,ia melakukanya untuk membantu orang tuanya berikut beritanya yang saya copas dari
http://bangka.tribunnews.com/2016/10/30/mengharukan-bocah-ini-akrab-dengan-pisau-demi-membantu-orangtuanya-bekerja?page=1



Mengharukan, Bocah Ini Akrab dengan Pisau Demi Membantu Orangtuanya BekerjaLazimnya anak-anak seharusnya menikmati masa kecil mereka dengan bermain, pendidikan, serta kasih sayang. Namun nyatanya tidak semua anak-anak…
Minggu, 30 Oktober 2016 07:01

Facebook.com/AMPotek

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Hanang Yuwono

BANGKAPOS.COM –Mungkin sudah banyak cerita mengenai kemiskinan yang merampas masa kecil para anak-anak termasuk di Indonesia.

Lazimnya anak-anak seharusnya menikmati masa kecil mereka dengan bermain, pendidikan, serta kasih sayang.

Namun nyatanya tidak semua anak-anak mendapatkan kesempatan tersebut.

Seperti video yang viral di media sosial Facebook berikut ini.

Di saat anak perempuan lainnya sibuk bermain-main dengan boneka mereka, gadis ini sudah akrab dengan pisau tajam.

 Tentu anggapan kita sangat berbahaya, seorang anak-anak memegang pisau tajam.

Hal itu dapat melukai tangan mereka sewaktu-waktu.

Tetapi dikutip dari Viral4Real, Sabtu (28/10), gadis kecil ini melakukannya bukan tanpa alasan.

Anak ini melakukan pekerjaan orang dewasa untuk membantu orangtuanya.

Bocah yang tak diketahui identitasnya ini terbiasa membelah ikan dengan pisau tajamnya di pasar. Hal ini ia lakukan untuk membantu orangtuanya yang berjualan ikan segar di pasar tradisional.
Bahkan melihat betapa terampilnya gadis cilik ini, bisa membuat orang dewasa geleng-geleng kepala.
Bagaimana tidak?
Di usia tersebut, dia sudah sangat gesit mengiris ikan untuk menyingkirkan duri-duri.
Pekerjaan yang belum tentu bisa kita lakukan.

Aksinya dalam video-pun lantas mengundang komentar dari netizen.
Banyak netizen yang merasa salut hingga terharu.
Di sisi lain mereka berharap gadis ini tetap mendapatkan pendidikan dan kasih sayang layak selain  pekerjaannya yang beresiko ini.
Sebab bagaimanapun memperkerjakan anak-anak bukanlah pilihan tepat.
Lihat terampilnya bocah tersebut dalam membersihkan ikan menggunakan pisau dalam video yang diunggah AMPotek berikut ini:

(*)
Penulis: Hanang Yuwono

Kehabisan stok rokok,seorang pria nekat nodong penumpang angkot dengan Pisau

Karena Tidak punya uang untuk membeli rokok seorang pria terpaksa menodongkan pisau ke leher seorang  penumpang angkot begitulah ujar Suhandi saat dimintai keterangan oleh polisi berikut kronologinya yang saya copas dari link http://wartakota.tribunnews.com/2016/10/24/alasan-ingin-beli-rokok-suhandi-todong-leher-mardiansyah-dengan-pisau

Alasan Ingin Beli Rokok, Suhandi Todong Leher Mardiansyah dengan PisauSuhandi yang ingin membeli rokok saat itu, nekat menggasak uang yang ada di dalam dompet Mardiansyah sebesar Rp 34.000.
Senin, 24 Oktober 2016 12:35

Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan Suhandi (35), sang penodong leher Mardiansyah (17) dengan sebilah pisau, Minggu (23/10) siang. 

WARTA KOTA, CILINCING –Seorang remaja yang bermukim di Jalan Sungai Tiram RT 003/002, Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Mardiansyah (17), ditodong lehernya dengan sebilah pisau oleh seorang pria, Suhandi (35), di angkutan umum U01 jurusan Tanjung Priok – Cakung Cilincing, pada Minggu (23/10) siang.

Suhandi yang ingin membeli rokok saat itu, nekat menggasak uang yang ada di dalam dompet Mardiansyah sebesar Rp 34.000.
Barang bukti uang pecahan sebanyak Rp 34.000 yang ada di dompet korban, Mardiansyah, disita polisi.

Berawal kejadian, korban saat itu baru saja usai menyambangi kediaman orangtua angkatnya di Kawasan Kebon Baru, Cilincing.

Korban yang saat itu pulang dengan menggunakan angkutan umum, dan melintas di Kawasan RW 06 Gang Mencos, Kalibaru, Cilincing.

“Saat angkutan umum ini melintas di sekitaran RW 06, tepat di depan pos RW, korban sudah merasa gelisah dengan pria yang ada di dalam angkot, yang tak lain tak bukan pelaku yakni Suhandi. Korban semakin gelisah, saat korban pindah duduk di bangku, dan pelaku juga ikut-ikutan pindah,” ungkap Kelapal Sub Bagian (Kasubag) Humas Polres Metro Jakarta Utara, Kompol HM Sungkono, Senin (24/10).

Saat korban pindah lokasi tempat duduk sedikit agak ke depan, lanjut Sungkono, Suhandi juga pindah tepat bersebelahan dengan korban.

Lalu Suhandi langsung merangkul korban, kemudian menodongkan pisau ke arah leher korban.

“Saat itu di dalam angkot itu hanya ada korban dan pelaku, dan sopir. Sang sopir tahu jika ada aksi penodongan di dalam angkotnya tapi cuma bisa diam karena takut. Lalu, pelaku yang saat itu menaruh mata pisau ke leher, meminta paksa ke korban untuk mengeluarkan isi dompetnya. Memang isi di dalam dompet Mardiansyah saat itu hanya Rp 34.000,” kata Sungkono kembali.

Mardiansyah yang menjadi korban penodongan ternyata punya nyali untuk melawan. Sungkono mengatakan, saat Suhandi yang tinggal di Jalan Kalibaru Barat, Kalibaru, tetap memaksa Mardiansyah untuk mengeluarkan isi dompet Mardiansyah.

“Korban (Mardiansyah) tiba-tiba dengan berani memukul wajah Suhandi dengan keras, hingga Suhandi ini terjerembab ke bangku belakang di dalam angkutan umum itu. Sang sopir berupaya menghentikan lajunya, dilanjut si Mardiansyah keluar dari angkutan umum dan berteriak-teriak sekencang mungkin. Petugas kepolisian kala itu sedang observasi wilayah, melihat Mardiansyah tengah berteriak panik,” ungkapnya.

Sungkono melanjutkan, “Pelaku (Suhandi) kala melihat dan mendengar Mardiansyah yang saat itu terus-terusan berteriak, mencoba keluar dari dalam angkot, namun kembali wajah Suhandi dipukul dengan keras sehingga kembali terjatuh di dalam angkot. Saat petugas kepolisian tiba di lokasi, Suhandi langsung dibekuk dan digiring ke kantor polisi,” papar Sungkono.

Dijelaskan Sungkono, saat dimintai keterangan, pelaku mengaku nekat melakukan penodongan lantaran hanya ingin membeli rokok.

Selain itu, Suhandi yang bekerja sebagai buruh serabutan, merupakan pelaku yang selalu membuat warga yang menggunakan transportasi umum resah.

“Memang pelaku dalam pengakuannya tersebut sudah sering melakukan penodongan di dalam angkutan umum. Diketahui, aksinya dilakukan sudah 3-6 bulan berjalan. Selain itu, pelaku ini beraksi hanya seorang diri kalau angkotnya itu dalam kondisi sepi akan penumpang,” katanya. (BAS)

Peristiwa berdarah didesa taleti minahasa akibat oplosan cap tikus

Dua pemuda tewas setelah ditikam dengan bertubi tubi di desa Tateli Satu, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa peristiwa tersebut diduga karena senggol minuman keras berikut kronolohinya yang saya copas dari
http://indopos.co.id/pesta-miras-di-minahasa-berakhir-di-ujung-pisau


/

INDOPOS.CO.ID-Pesta minuman keras (miras) di Minahasa, Sulawesi Utara tiba-tiba ricuh. Dua Mahasiswa Fakultas Teknik Unsrat, bernama Joan Rombot (21), warga Desa Talikuran, Kecamatan Kakas, Kabupaten Minahasa, dan Marsel Damanik (21), warga Desa Maumbi, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minut, dihujani tikaman oleh dua pemuda Kampung berinisial SM alias Sultan (20) dan RM alias Randy (20), warga Desa Tateli.

POSKO MANADO (Jawa Pos Group) melaporkan, peristiwa berdarah itu terjadi Minggu (13/11) pagi, sekira pukul 06.00 wita, dilorong Sakura, di desa Tateli Satu, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa.

Kejadian tersebut bermula ketika kedua korban janjian dan bertemu di tempat kos teman perempuan mereka (lokasi kejadian). Karena lebih dekat, Marsel tiba lebih dulu di sana, dan langsung ke kamar teman mereka. Sementara itu Joan membawa temannya yang lain bernama Jufry. Karena dingin saat mengendarai sepeda motor, Joan dan Jufry terlebih dahulu meneguk cap tikus di desa Remboken.

Dari Kakas, Joan dan Jufry memacu sepeda motor. Sekira 02.00 wita, keduanya tiba di lokasi kejadian. Namun, saat hendak masuk ke kamar teman mereka, Joan dan Jufry bersua dengan dua pelaku. Keduanya memaksa Joan untuk ikut pesta miras. Tapi, karena sudah mabuk, Joan menolaknya lalu naik ke lantai dua tempat kos itu.

Nah, pagi hari Joan, Jufry dan Marsel hendak pulang. Ternyata, kedua pelaku bersama beberapa lelaki lainnya masih mengelar pesta miras. Miris bagi Joan, saat ia melintas di tempat pesra miras, pelaku Rendy langsung berdiri dan mencabut pisau dari pinggang lalu menikam Joan sebanyak tiga kali dibagian punggung.

Terkejut mendapat tikaman, Joan membalikan badan untuk melihat siapa yang menikamnya. Tapi, pelaku kembali menikamnya. Meski berusaha menangkis, tapi tikaman pelaku tembus ke dada kiri. Apes bagi Marsel, di saat dirinya hendak menolong Joan, tiba-tiba pelaku Sultan menikam korban Marsel dari belakang. Usai menikam kedua korban, para pelaku melarikan diri.

Dibantu penghuni kos, kedua korban dilarikan ke RSUP Kandou Manado, dengan menggunakan sepeda motor. Mendapat informasi adanya kasus penikaman, Tim Paniki Rimbas II, dipimpin langusng oleh Katim Ipda Teddy Malamtiga, bergerak cepat ke lokasi kejadian.

Setelah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi, kedua tersangka dibekuk beberapa saat kemudian di salah salah satu kios di kompleks Hotel Mercure. Bersama barang bukti, keduanya digiring ke Polresta Manado.

Sementara itu, menurut pengakuan Sultan, kejadian itu bermula ketika Joan menyenggol kakinya, sehingga minuman tumpah ke lantai. Karena sudah mabuk, Randy marah lalu menikamnya. Suasana saat itu langsung berubah ricuh. ”Kami tidak senang karena mereka menumpahkan minuman. Kami tikam mereka karena sakit hati,” aku Sultan.(PM/JPG)

Seorang gadis 18th asal kampung Puncapari Cianjur di Gorok Pacarnya


Seorang gadis berumur 18th asal kota cianjur telah menghembuskan nafas terakhir setelah digorok oleh kekasihnya berikut kisahnya yang saya comot dari http://x.detik.com/detail/crimestory/20161114/Kalau-Bisa-Hukum-Mati-Saja/index.php

Ratusan orang menghujat TS karena menggorok kekasihnya.
Pihak sekolah menutup diri.

Ilustrasi: Edi Wahyono
Senin, 14 November 2016

Rintik hujan dan kabut tipis yang menyelimuti Kampung Puncapari, Desa Sindanghayu, Kecamatan Takokak, wilayah selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menambah sendu suasana di kediaman pasangan Utin, 50 tahun, dan Haryati, 48 tahun.

Genap sepekan sudah mereka kehilangan YY, 18 tahun, anak keduanya yang menjadi pelajar kelas III SMA di Garut. Jenazahnya dikuburkan di pemakaman Desa Sindanghayu, Takokak, pada Sabtu, 29 Oktober 2016.

Andai putrinya itu meninggal karena sakit atau sebab lain yang wajar, kesedihan Utin dan Haryati mungkin tak akan sedemikian mendalam. Tapi YY dibunuh oleh kekasihnya, TS. Lehernya digorok dengan pisaucutter. Sadis!  

“Kacida, kacida teuing eta(keterlaluan sekali itu).Budak(anak) saya harus meninggal dibunuh orang,” ujar Utin saat ditemuidetikX, Jumat, 4 November. Suaranya tercekat, bergetar. Tangan kanannya mengepal-ngepal, berusaha mengendalikan amarah yang siap meledak.

“Kamihenteu tarima(tidak terima).Manehna kudu(pelaku harus) dihukumnu sabeurat-beuratna.Kalau bisamah, hukum mati saja,” Utin melanjutkan kalimatnya dengan geram. Matanya memerah, lalu basah oleh air mata.

Dari keempat anaknya, Utin dan Haryati mengenang, YY merupakan anak yang baik dan penurut. Bila dinasihati, YY lebih sering menunduk dan mengangguk. “Jarang membantahka kolot(kepada orang tua),” ujar Haryati.

Utin sengaja menyekolahkan YY ke Garut karena ada Rusman, adiknya, yang menjadi guru. Dengan begitu, YY diharapkan akan mendapatkan bimbingan lebih baik dalam menempuh pelajaran di sekolah. “Dia pulang ke Cianjur setiap akhir pekan dan libur panjang,” ujar Suryana, 47 tahun, paman YY.

Karena YY jarang pulang itulah, ia melanjutkan, kedua orang tuanya sama sekali tak curiga bila anaknya itu menjalin tali kekasih dengan TS, pemuda tetangga kampung. Tapi Suryana menegaskan, YY tidak hamil, yang dikuatkan oleh hasil autopsi Dokter Nurul Fadilah di Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin. “Mungkin YY sangat suka sama pelaku, jadingakubegitu (hamil),” ujar Suryana, yang sehari-hari menjadi Kepala Sekolah Dasar Sindanghayu, Cianjur.

Dari penelusuran ke akun Facebook, YY ternyata menggunakan nama samaran Nadhiffa Nadhiffa. Di akun ini, dia menulis status “bertunangan”. TS sepertinya bukan pemuda pertama yang singgah di hatinya. Sebab, pada 31 Oktober 2014, dia menulis status di dinding akunnya, “Berpacaran dengan Usan Susanto Junior.” Dia melengkapinya dengan memasang foto seorang pemuda berkaus biru dan mengenakan kopiah hitam.

Pada 28 September 2016, YY terlibat percakapan mesra di dinding akun Facebook-nya dengan seorang pemuda bernama Muhammad Ubay II.

Sementara itu, TS memiliki dua akun Facebook, yakni Tantan Biotaz Zaendunqoimun dan Tantan Al Goudzo Biotaz. Sebelum membunuh YY, Tantan Biotaz sempat menulis status di akun pertama, “Sabarr itu saat susah… Saat Senang yaa… Bukan Sabar..”

Begitu berita soal tindakan sadis TS tersebar di media massa, lebih dari 400 orang menanggapi status tersebut. Hampir semuanya menghujat TS dalam bahasa Sunda. Mereka tak cuma menilai tindakan TS terhadap YY sangat sadis karena dia dikenal sebagai guru, tapi juga telah mencemarkan nama baik kampung halaman mereka, Takokak. Ade Euis, misalnya, menulis, “Ternyata kamu Dazal!!! Mudah2an dpt hukuman yang setimpal yaitu Hukuman Mati!” Teman lainnya bernama Eva Chania menulis, “Ngerakeun bagong teh, kampung aing jadi tercemar.”

Tapi akun ini sejak dua pekan lalu tak lagi bisa dibuka. Sedangkan akun kedua, status terbaru hanya tercatat pada 2 Februari 2016.

Berbeda dengan orang tua YY, yang masih terbuka menerima tetamu, kediaman TS di Kampung Cikadu terlihat sepi tak berpenghuni. Kedua orang tuanya, Nurhaman, 60 tahun, dan Kakal, 52 tahun, menurut beberapa warga, menghilang sejak polisi menangkap TS. “Mungkin malu atau takut diamuk sama warga,” ujar Dadan, tetangga orang tua TS. “Kami enggak menyangka TS bisa begitu. Menjadi guru kok begitu. Kasihan Pak Nurhaman sama Bu Kakal,” ujarnya.

Guru-guru di madrasah tempat TS mengajar tak ada yang bersedia memberikan komentar. Memilih menghindaridetikXdengan alasan sibuk, dan meminta penjaga sekolah mengunci pintu gerbang sekolah.

Aneh? Pria Ini Tiba2 mengambil Pisau Kue di acara Pernikahan

Seorang pria Bernama Alexander tiba tiba mengambil pisau yang digunakan untuk memotong kue di sebuah acara pernikahan,yang pada akhirnya berujung pada proses pengadilan

Motif di balik tindakan aneh,masih belum jelas, Insiden pisau terjadi ketika Alexander, 56, menghadiri pesta pernikahan di Inn Hotel Timbang di Thurso(inggris) pada 28 Agustus kemarin.

sumber >> https://www.pressandjournal.co.uk/fp/news/highlands/1082173/man-walked-through-north-town-with-wedding-knife/

Gadis usia 12th di Ciduk Polisi setelah kedapatan membawa Pisau kesekolah

Seorang murid di sekolah South Wales telah diwawancarai oleh polisi setelah kedapatan membawa pisau ke sekolah.

Gadis, yang baru menginjak usia 12 th ini adalah murid di Ysgol Gyfun Cwm Rhymni di Fleur de Lys, daerah sekitar Blackwood.

Gadis tersebut sekarang sedang ditangani oleh Blaenau Gwent dan Caerphilly

Sementara Ibu dari sesama murid setelah mengetahui kejadian tersebut terkejut dan sangat marah. Berita tersebut beredar melalui komunitas WhatsApp – juga dilihat oleh koran WalesOnline – di mana sekelompok anak muda, rupanya dari sekolah, membahas mempersenjatai diri dengan pisau.

Sumber asli dapat dibaca > http://www.walesonline.co.uk/news/wales-news/twelve-year-old-pupil-interviewed-12164586

Seorang Pria Diancam Pisau Di kota Poole

Polisi mendapat laporan sebelum 15:00 hari ini (november 2016) laporan bahwa seorang pria telah diancam oleh orang lain dengan pisau di North Road(Inggris)

Dalam kejadian Tersebut tidak ada yang terluka

Setelah mendapat laporan Petugas, termasuk petugas bersenjata,kemudian melakukan pencarian.

Sebuah mobil Volkswagen dihentikan oleh petugas bersenjata dari A351 di Holton Heath.

Seorang pria 21 tahun dari daerah Poole yang bepergian di dalam mobil telah ditangkap dan saat ini sedang diintrogasi untuk membantu petugas

Sumber: 

http://www.bournemouthecho. co.uk/newS/14904759.Man_threatened_with_knife_in_Poole/

3 Pemuda karyawan Kedai Susu Diancam Pisau Dapur

Tiga pemuda diancam oleh seorang pria dengan pisau di sebuah kedai susu keluarga mereka di Carterton selandia baru) pada Minggu malam.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20:30 malam, waktu itu yang jaga kedai seorang pria berumur 21th yang menolak untuk disebutkan namanya didatangi seorang pemuda berumur sekitar 17th-20th dengan membawa pisau dapur yang tajam,sambil menodongkan pisau kepada korban dengan meminta uang.

Awalnya korban 21th tidak percaya Pelaku akan melakukan sesuatu seperti itu karena biasanya telah melihat dikedainya berkali-kali sebelumnya.

Pada saat Korban 21th di ancam, ia mengisyaratkan bantuan kepada sepupunya (17th), yang berada di ruang belakangnya melalui tirai Sepupunya kemudian melihat pelaku tersebut dengan pisau pada kamera CCTV dan berlari untuk menemukan adiknys 16 th yang sedang belajar untuk ujian di kamar tidurnya. setelah menjelaskan kepada  adiknya 16th, kemudian adiknya melihat di sekitar kedai untuk memastikan tidak ada orang lain di sana.lalu kakak adik tersebut memasuki kedai melalui tirai di belakang meja, untuk bergabung dengsn sepupunya, kemudian mengancamnya dengan polisi,dengan berkata “Jika Anda tidak pergi Aku akan memanggil polisi’.

Pelaku menyadari kalau ada tiga orang dan saat itulah ia mendapat sedikit takut, dan kemudian ia berlari,dia hanya mengenakan kaus kaki dan hoodie. Hoodie tersebut ditarik di atas kepalanya dengan topi ember di bawahnya.

Para korban mengakui pelaku sebagai seseorang yang telah ke kedai beberapa kali, tetapi biasanya tidak membeli sesuatu, hanya untuk menukar koin. Dalam kejadian tersebut tidak ada yang diambil dari toko dan tidak ada yang terluka.

sumber :http://times-age .co.nz/dairy-staff-threatened-man-knife/

Ngopi Itu Ibarat Dua Mata Pisau (ada baik ada buruknya)

Secara umum minuman kopi dikenal sebagai pendompeng agar tidak mengantuk. efek tersebut dimanfatkan para follower maniak bola live liga eropa, mereka menenggak kopi agar tidak imponten alias betah didepan layar kaca. Tahukah anda kenapa kopi mempunyai efek pendokraklisme yang signifikan untuk melengserkan rasa kantuk?? iya karena didalam kopi itu terdapat Zat senyawa yang bernama kafein, kafein tersebut memiliki peran sebagai stimulasi dan efeknya dapat mencegah rasa kantuk.

Secara medis Zat kafein yang diminum akan memblokir peran saraf yang bernama adenosin. Jadi adenosin tertipu sampai tubuh mengira masih memiliki stok energi. sehingga memicu untuk meningkatkan produksi adernaline.  Meskipun minuman kopi banyak manfaatnya namun jika terlau sering juga bisa menyebabkan kecanduan. Dan dampak negatif kecanduan tersebut juga banyak,gak percaya?? coba aja gooogling. oleh sebab itu pintar pintarlah dalam memanfaatkan minuman yang bernama kopi, karena kopi tersebut ibarat dua mata pisau ada baik ada buruk